Nagasari Anti Gagal

Kue Nagasari
Tepung beras yang dimasak bersama santan, dan gula diisi pisang kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus

Assalamua'laikum...
Wilujeng enjing...

Wilujeng dinten rebo.... dinten ieu Bandung rada mendung tur karaos tiris pisan. Dinten kamari kota Bandung kenging musibah, innalillahi wa innalilahi rojiun... di sababaraha tempat, pami teu lepat mah di opat tempat aya kabakaran. Sanaos teu ningali nyalira, mung ukur ningal di tipi sareng di media sosial, tapi simkuring ngaraos prihatin pisan. Alhamdulillah saurna kondisina ayeuna tos aman terkendali saur kang Emil mah. Mugi-mugi nu kenging cocobi dikiatkeun... aamin...
_____________________________

Pagi yang cerah, namun dingin seperti biasa di Bandung, meskipun kemarin, untuk kedua kalinya Bandung mengalami tragedi Bandung lautan api. Kebakaran di 4 tempat sekaligus dalam waktu hampir bersamaan. Saya tak bisa membayangkan bagaimana repotnya damkar, pihak terkait dan masyarakat sekitar dalam mengendalikan situasi. Tapi kondisinya sekarang, konon sudah aman terkendali, mudah-mudah saja demikian. Dan semoga saja, mereka yang kehilangan harta bendanya diberi kekuatan dan kesabaran. Terlebih yang terbakar itu salah satunya adalah sebuah pusat perbelanjaan tekstile [King] yang paling populer di Bandung. Jadi kerugian yang dialami para pedagang pasti sangat luar biasa. Selain di Bandung, kepedihan tak kalah memilukannya di Karawang. Eksekusi lahan yang menerjunkan sampai 7000 aparat kepolisian membuat saya bertanya-tanya... ini polisi mau pada ngapain sih berjejer sedemikian hebohnya cuma ngedepin petani biasa aja. Tapi yah...  saya tak bisa komentar banyak-banyak kalo menyangkut permasalahan yang ini, karena sejujurnya saya pun tak tau persis duduk perkaranya seperti apa. Hanya menyimak selewat-selewat saja... cuma ya itu tadi, sedikit merasa janggal, saya yakin orang tak perlu begitu pintar untuk bertanya-tanya demikian. Apalagi dengan melihat berjejernya pak polisi bak pasukan siap tempur dengan porsonel ribuan begitu. Suami saya sampai komentar, itu ngadepin teroris aja gak sebegitu hebohnya, ini timbang eksekusi lahan sampai beribu2 personil diterjunkan, dan bukan satpol PP tapi polisi! ngeri ya? ada apa dengan negri ini... tapi apapun itu semoga saja permasalahannya cepat selesai dan mereka yang merasa hak-hak nya terusik diberikan keadilan. Meski kadang kata-kata seperti ini nampak hanya seperti hiasan saja, tapi tak ada salahnya untuk tetap berharap, kan?

Deziiiig!!!
haiyaaaahhh... serius banget bacanya...maaf tidak bermaksud mentransfer energi negtif dipagi hari, hanya...karena saya tak begitu pandai mengeluhkan masalah pribadi jadi lebih baik mengeluhkan isu-isu mutakhir saja yang terjadi di sekitar kita... hehehe pengalihan isu ceritanya, biar pemirsa yang nyimak gak lagi bertanya-tanya kenapa saya jarang  apdet blog? biarlah itu menjadi cerita saja saja...*sok-sok misterius kayak biasa....



Kue Nagasari


Nah... pemirsa, sekarang mari kita ikuti sesi pembahasan resep. Judulnya nampak menjanjikan tak seperti biasanya yang flat, dan kaku, karena kali ini pake embel-embel anti  huru-hara... gagal segala. Tapi percayalah, meskipun sedikit agak provokatif, saya yakin resep ini memang cocok bagi para pemula yang selalu mengalami aneka macam kegagalan dalam mengeksekusi resep nagasari. Meskipun sebenarnya, nagasari adalah kue tradisional yang relatif simple pembuatannya. Namun, entah bagaimana, keluhan dari teman-teman yang pernah mencoba membuat kue ini,-kemudian gagal- selalu hampir sama, setelah dikukus, kue nya benyek, nggak set maksudnya. Ada apakah gerangan? kebanyakan menambahkan cairan? kurang lama memasak tepungnya atau bagaimana? errrhhkk... sejujurnya kalo ditanya begitu saya sendiri kurang faham hahahha... yang jelas, setelah saya coba-coba dengan resep yang satu ini, hasilnya memuaskan, baik dari segi rasa maupun teksturnya. Mengingat saya adalah seorang pemula yang juga baru dalam dunia masak memsak, jadi saya pikir pastilah bukan karena kepandaian saya mengolah bahan, tapi karena resepnya yang tokcer. Makanya tak ada alasan untuk mereka yang tertarik dengan resep kue nagasari, tapi selalu trauma dengan daftar panjang kegagalan di resep-resep sebelumnya, untuk tak mencoba resep ini. *Ya ampuun lama-lama saya bisa jadi tukang obat nih...

Nagasari yang ideal menurut saya adalah, bercitarasa manis gurih, irisan pisangnya tidak terlalu besar, -maksudnya cuma dikit aja nyempil di tengah-, teksturnya agak kenyal, aromanya harum khas beras dan pisang dengan sedikit aroma daun pandan. Itu menurut saya lho ya... saya yakin pemirsa punya persepsi yang berbeda, tapi saya tak ingin menjanjikan sesuatu yang berada diluar ekspektasi pembaca, jadi sebelum terjadi kesalahfahaman lebih baik saya mendeskripsikan dahulu, bagaimana jadinya nagasari ini, supaya bagi mereka yang seleranya berbeda dengan saya, tak kecewa saat mencoba resep ini. Resep ini saya dapat dari "Kue-kue untuk Bakeri"-nya SEDAP.  Hanya, ada sedikit modifikasi, saya tambahkan jumlah tepung kanjinya hampir dua kali lipat dari resep asli. Yah, sok tau lah seperti biasa, karena saya penyuka nagasari yang bertekstur kenyal... tapi tentunya bagi mereka yang menginginkan nagasari yang lebih lembut dan agak lumer di mulut, ikuti saja takarannya sesuai resep... ^^

Jadi... siap untuk berpetualang bersama nagabonar nagasari pemirsa? yukkk mareeee....!


KUE NAGASARI
Source: Kue-kue Untuk Bakeri, SEDAP, via mbak Ati Adam


Kue Nagasari





150 gram tepung beras
35 gram tepung kanji [saya tambah jadi 60 gr]
100 ml air
500 ml santan
100 gram  gula pasir                          
1/2 sdt garam
1 lbr daun pandan
Daun pisang untuk membungkus

Bahan isi :
2 bh pisang tanduk yang tua, kukus dan potong miring [saya pakai pisnag nangka]




Adonan kulit, aduk rata tepung beras, gula dan 500 ml santan. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai meletup-letup. Angkat. Campurkan tepung kanji dengan 100 ml air, aduk rata, masukkan larutan tepung kanji ini sedikit-sedikit ke adonan tepung beras, sambil diaduk sampai adonan licin. Ambil 2 lembar daun pisang, sendokkan adonan, beri isi pisang, lipat. Kukus 20 menit, sampai matang.


Selamat mencoba, semoga bermanfaat...

Salam,


6 Komentar

  1. Innalillahiwainnailaihi roji'un... semoga sabar yah yg trkna bncana...

    Bek tu nagasari...
    Abdi oge termasuk yg sering mengalami kegagalan dalam bercinta... iiisssshhh dalam membuat nagasari, ya itu dia, setelah dikukus kok yg tadinya adonan bener malah jadi langsing (peyot) hmm... nyinggung nih kue!!!!

    Tp aku pk resepnya mba vivi "jajane vivi" sukses lho ceu... ^_^

    Baydewey, itu poci nya meuni ngegemesiiin... ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iya rata2 keluhannya emang gt.tapi pake resep yg ini aku langsung berhasil.padahal ini percobaan pertamaku bikin nagasari teh heuheu...
      Ah itu mah cm poci m urah meriah.lmyan daripada lumanyun:D

      Hapus
  2. (sekilas tadi aku baca anti gatal :D #gara2fastreading)
    kayaknya enak yah, jadi pengen nyoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heuheu judulnya emang provokatif yah hahaha...tapi emang bener resep ini layak untuk dicoba teh:D

      Hapus
  3. Sukaa fotonyaa.... Dulu saya juga punya tea set kayak gitu.,, hadiah temen pas kuliah.., skrg entah dimana... Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini teaset murah ummu cm 35rb aja hihihi...
      kayaknya bakalan lebih bagus kalo udah sering dipake warnanya terlalu coklat, pengen rada bladus, mungkin harus sering2 dielus yah:D

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan...kalau kebaca Insyaalloh dibales, kalau enggak jangan ngambek, berarti yang punya blog lagi kelilipan nggak ketauan ada komentar nyelip^^