Simply Delicious... Sandwich!

Dua lembar roti yang diisi dengan saus, telur dan sayuran...

Assalamua'laikum...
Wilujeng enjing...

Sandwich... atau kalo di kita disebutnya cukup dengan roti lapis. Tapi apakah benar diterjemahkannya sesimpel itu? tentu saja... karena kita bukanlah negeri yang memiliki budaya makan sandwich, berbeda halnya dengan di Inggris atau di Amerika misalnya, sandwich tidak hanya berarti roti lapis tapi memiliki pengertian sendiri-sendiri yang lebih spesifik. Sebagai contoh, pengertian double-decker dan open-sandwich... Masih dari keluarga sandwich tentu saja, tapi setiap nama menggambarkan detail yang berbeda mulai dari berapa lapis rotinya dan apa saja  isinya. Bahkan, kedua negara tersebut memiliki istilah gaul tersendiri untuk menamai sandwich dengan Butty dan Sarnie. Tapi di kita, cukuplah Burger atau hotdog saja untuk mewakili jenis-jenis sandwich ini. Padahal sesunggunya, setidaknya ada 8 jenis sandwich yang saya baca detailnya satu-satu... tapi saya pikir nggak harus disebutin juga disini. Karena kalo minat, temen-temen pasti udah nyari sendiri kan?

Belakangan, sandwich memiliki konteks yang lebih luas dalam tata bahasa yang tidak hanya merujuk pada sebuah kata benda tapi juga kata kerja. Maksudnya, sandwich kini juga berarti memposisikan sesuatu diantara dua benda yang memiliki karakter yang berbeda. Sebagai contoh, oreo misalnya... yang terdiri dari dua buah biskuit dengan krim di tengahnya. Tidak ada rotinya sama sekali, tetapi karena ada unsur "apit, mengapit" maka dengan pede-nya Oreo pun berani mengklaim bahwa produknya merupakan bagian dari  sandwich juga. 


 


Well.. itu dari aspek bahasa... lalu bagimana dengan sejarahnya...? penamaan yang beragam pasti berawal dari suatu cerita yang panjang kan? memang benar pemirsa... Sejarahnya dimulai dari abad pertama sebelum Masehi. Bermula ketika seorang rabbi Yahudi bernama Hillel El Edel yang memiliki kebiasaan pada saat Paskah untuk menyantap campuran kacang cincang, apel, rempah-rempah dan anggur  yang diapit oleh dua buah Matzhos-roti datar tanpa ragi- yang dimakan bersama dengan sejenis herbal yang bercitarasa pahit. Hal ini sebagai pengingat dari penderitaan orang Yahudi sebelum pembebasan mereka dari Mesir. Ingat pelajaran bagaimana bangsa Yahudi diperbudak dari satu negri ke negeri yang lain? bagi mahasiswa Sejarah tentu saja... Meski kalo ditanya detil-detilnya saya juga dah lupa sih...

Pertanyaannya kemudian, dari mana nama sandwich ini berasal? Kalo dilihat dari artinya, dalam bahasa Inggris kuno sandwich berarti "tempat berpasir". Dari sana kah sandwich ini berawal? tidak. Mari sejenak kita tinggalkan Rabi hillel dan berkelana ke Inggris. Sandwich tidak berasal dari tempat berpasir, tapi dari tempat bermain kartu [judi]. Adalah John Montagu, seorang Earl of Sandwich IV, yang mempopulerkan sandwich ini. Karena kebiasaannya yang senang duduk berlama-lama di meja kartu, maka dia tidak memiliki waktu untuk makan. Jadi dari situ tercetuslah ide untuk memesan daging yang diapit oleh dua potong roti. Kenapa harus memakai roti untuk pengapitnya? karena daging cenderung berlemak dan jika dimakan langsung tanpa diapit oleh roti, itu akan mengotori kartu. Jadi supaya tangannya tetap bersih saat memegang kartu, maka roti dipilih sebagai pengapit. Kebiasaan ini kemudian ditiru oleh teman-teman Earl of sandwich hingga kemudian istilah sandwich menjadi populer. 

Setidaknya dua cerita itulah yang menjadi cikal bakal sandwich seperti yang kita kenal sekarang. Meskipun tentu saja, masih banyak cerita yang lain yang akan panjang dan pasti bosan sekali bacanya kalo harus diceritain satu-satu heheh... Untuk cerita lebih detailnya, silahkan meluncur ke sini, atau ke sini. Sedangkan bagi yang sekedar iseng saja, click link ini, dan jika masih penasaran dengan kata sandwich dalam konteks bahasa dan budaya, coba klick link ini...







Waaw... panjang bener ya pemirsa. Baiklah kita tinggalkan sandwich dan sekelumit asal usulnya. Kita mulai dengan resep kali ini, tapi tentu masih ngebahas sandwich juga. Saya tidak akan menuliskan resepnya secara spesifik seperti biasa. Sebaliknya, saya akan membiarkan sandwich ini di-moderate bahan-bahannya sesuai dengan selera, citarasa, dan ketersediaan bahan yang dimiliki temen-temen di dapur.

Masih ingat dengan honey oatmeal bread yang saya buat beberapa hari yang lalu? nah ini adalah salah satu variasi dari olahan roti tersebut. Seperti yang saya tulis kemarin, bahwa, paling enak roti ini saat disajikan setelah dipaggang sebentar di atas pan, dengan sedikit olesan butter atau margarin. Cuma itu aja? nggak donk... Pastinya kita harus menambahkan bahan-bahan yang lain, untuk memperkaya citarasanya. Tapi salah satu hal yang menarik dari roti ini selain rasanya, yang agak mani-manis gurih, yaitu teksturnya. Setelah dipanggang sebentar di atas pan, teksturnya jadi renyah, dan beremah, lebih renyah dari roti tawar biasa, maksudnya. Jadi ketika dipadukan dengan sayuran yang memiliki tekstur crunchy semacam mentimun, itu tuh enak banget saat dikunyah.



 

Sandwich yang saya buat ini pertama yaitu dengan memanaskan pan, olesi permukaannya dengan butter atau margarin, kemudian letakkan dua lemabar roti di atasnya. Setelah Bagian bawahnya cukup kering dan kecoklatan lalu balik. Oles permukaannya ini dengan mayonaise dan saus tomat. Taburi atasnya dengan merica bubuk, oregano, dan parsley, untuk memperkuat aromanya. Lalu di atasnya lagi kita bisa menambahkan aneka macam topping yang kita suka. Bisa keju lembaran, smoked beef, corned, atau kalo saya, memilih yang gampang dan murah meriah saja, telur gobrag-gabrik. Atau juga disebut telur orak arik, a.k.a scrambled eggs. Setelah itu, tata potongan mentimun yang di iris tipis di atasnya. Bisa juga diganti dengan acar, kalo suka. Lalu saya tambahkan irisan kubis ungu juga. Kubis ungu bisa diganti dengan daun salada keriting atau lettuce. Kemudian tutup dengan roti yang satunya lagi. Angkat dari pan, pindahkan ke piring, taburi dengan daun basil dan cabe bubuk atau bon cabe bagi penyuka pedas....enjoy!


Semoga menginspirasi....

Salam,


4 Komentar

  1. Waah.... Ngileer berat nih Mbaak...:D
    Btw saya kurang suka kubis ungu klo dimakan mentah, agak keras soalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehhe lagi nge-rawfood um, makanya biarpun bikin perut jadi begah, tetep aja dimakan..:D

      Hapus
  2. Waks ... aku baru tau asal muasal sandwich dari baca artikel ini :-)

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan...kalau kebaca Insyaalloh dibales, kalau enggak jangan ngambek, berarti yang punya blog lagi kelilipan nggak ketauan ada komentar nyelip^^